Bus Pahala Kencana Selamat oleh Kokokan Ayam
Pergunjingan mengenai fenomena aneh, bus Pahala Kencana jurusan Jakarta-Madura dan dua truk beton PT. Varia Usaha, Semen Gresik nyasar di Alas (hutan) Bonggan. Saat itu jalur Rembang-Juwana-Pati macet total. Kejadiannya puku 02.00 dinihari. Pengakuan sopir dan kenek bus, mereka masih berada di jalur pantai Utara Jawa
Bukan lagi sebatas perbincangan akan fakta kendaraan besar itu tersasar dari jalan besar masuk jalan setapak, dan tiba di tengah hutan jati, insiden itu telah dikaitkan unsur mistis, klenik.
Konon, para sopir, kernet dan penumpang kendaraan yang masuk terowongan ‘gaib’ tersebut selamat setelah mendengar ayam berkokok, disusul kumandang adzan subuh.
Padahal jalan menuju hutan tak mungkin bisa dilalui kendaraan berbadan besar plus jarak kedua lokasi mencapai 50-an kilometer. Jika dinalar sulit bisa diterima akal sehat.
Pada mulanya, bus dan truk tersebut melewati Jalur Pantura. Lalu lintas yang macet membuat sopir mencari jalur alternatif yang tidak terlalu ramai. Tetapi ketika sampai di Kabupaten Pati, sopir merasa itu masih jalur Pantura, tapi ternyata mengarah ke Kabupaten Blora.
Padahal jalan menuju hutan tak mungkin bisa dilalui kendaraan berbadan besar plus jarak kedua lokasi mencapai 50-an kilometer. Jika dinalar sulit bisa diterima akal sehat.
Pada mulanya, bus dan truk tersebut melewati Jalur Pantura. Lalu lintas yang macet membuat sopir mencari jalur alternatif yang tidak terlalu ramai. Tetapi ketika sampai di Kabupaten Pati, sopir merasa itu masih jalur Pantura, tapi ternyata mengarah ke Kabupaten Blora.
Jalan itu memang jalanan sebuah desa. Sopir juga tidak tahu bagaimana ceritanya sampai bus masuk ke daerah hutan jati Gadogan di Desa Kedungbacin, Kabupaten Blora
Ketika mencari jalan alternatif, sopir bis bercerita jika dirinya bertemu dengan truk beton. Sopir bis ingin mendahului truk tapi akhirnya truk dibiarkan mendaki terlebih dahulu.
Pendakian bus ternyata tidaklah mulus. Ban belakang tiba-tiba selip sehingga bus berjalan mundur. Lalu terdengar suara benturan yang hebat. Kernet dan supir turun untuk mengecek apa sedang terjadi. mesin bis mendadak mati. Ketika turun, keduanya kaget karena bus tidak berada di jalan raya tapi di tengah-tengah hutan.
Ketika itu, hari masih pagi kira-kira 02.30. Kernet bus lalu membangunkan seluruh penumpang. Pada pagi hari 06.30, supir dan kernet mencoba meminta bantuan di pemukiman warga terdekat. Warga kemudian melapor pada lurah.
Akhirnya pertolongan pun datang setelah bus terjebak selama 5 jam di hutan. Mobil patroli mencapai TKP dengan susah payah karena lokasi bus tersebut merupakan jalan setapak. Beberapa pohon ditebang dan jalannya diratakan. Bus baru berhasil keluar setelah pukul 18.35.
Akhirnya pertolongan pun datang setelah bus terjebak selama 5 jam di hutan. Mobil patroli mencapai TKP dengan susah payah karena lokasi bus tersebut merupakan jalan setapak. Beberapa pohon ditebang dan jalannya diratakan. Bus baru berhasil keluar setelah pukul 18.35.
“Itu jelas ulah makhluk halus. Kendaraan itu sebenarnya masuk ke dalam sebuah terowongan gaib yang entah ke mana tembusnya. Beruntung sopir segera tersadar setelah mendengar suara kokokan ayam dan suara adzan,” kata Mbah Kesi, sesepuh desa setempat yang juga spiritualis.
Ia mengetahui cerita soal kokokan itu setelah si sopir truk bercerita banyak padanya saat meminta terapi akibat trauma berat.
Suara kokokan ayam jago dan adzan itu tedengar karena saat ketiga kendaraan ada di tengah hutan bersamaan dengan waktu salat Subuh, menjelang pagi, yakni sekitar pukul 4.30.
Menurut kakek 62 tahun ini, jika saja tak ada suara-suara yang membuat sopir tersadar tersebut, bisa jadi rombongan bus berpenumpang 33 orang, dan truk itu lebih masuk jauh ke dalam jalan gaib itu.
Bahkan bisa jadi rombongan truk dan bus yang mengangkut puluhan penumpang itu tersebut masuk ke dunia lain dan tak kembali.
“Memang sulit dinalar akal sehat, tapi itu benar nyata terjadi. Apalagi hutan itu memang dianggap angker,” kata Mbah Kesi.
Ia menjelaskan, dari penuturan sopir truk, jalan gaib yang dilalui tersebut sangat mirip dengan jalur pantura. Kondisi jalan ramai oleh lalu lalang kendaraan.
Bahkan kawasan ini lengkap dengan tukang becak yang mangkal di tepian jalan. Tanjakan tempat truk dan bus nyasar di tengah hutan Mbagon itu adalah berupa perempatan yang saat itu menyala lampu merah hingga sopir berhenti.
Sunaryo, warga Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengaku mendengar suara deru mesin kendaraan yang melintas di depan rumahnya pada malam kejadian tahun 2012 .
Saat itu, bus Pahala Kencana bepenumpang 33 orang dan dua truk pengangkut semen tersasar ke hutan Jaken, melewati jalan setapak.
Namun saat itu, ia tak keluar rumah karena memang sudah larut malam. Ia pun tak berpikir macam-macam, karena menduga kendaraan itu adalah mobil bak terbuka kecil yang biasa lewat.
“Paginya, saya kaget, apa mungkin kendaraan yang lewat semalam itu adalah truk dan bus tadi. Tapi sepertinya tak mungkin karena jalan depan rumah sangat sempit,” katanya.
Setelah ditemukan warga, proses evakuasi dua truk tronton dan bus itu membutuhkan waktu seharian. Jalan sempit membuat ketiga kendaraan besar sulit bergerak.
Kepala Desa Kedungbacin, Blora, Jawa Tengah, Lilik Pujianto, mengatakan evakuasi bus Pahala Kencana rute Jakarta – Madura, dan dua truk pengangkut semen, yang masuk hujan jati Jaken, Blora, Jawa Tengah berlangsung pagi hingga hingga petang.
Ia pun menuturkan beberapa hal aneh, yang sulit dinalar logika sehat.
Sempitnya jalan tak memungkinkan dilalui secara normal, walaupun beberapa jam sebelumnya, mobil dan truk itu melitnasi jalan yang sama.
Karena sempitnya jalan, warga harus terlebih dahulu memperlebar jalan dengan menguruk tanah.
Ranting-ranting pohon pun dipotong agar bus dan truk besar itu memungkinkan lewat menuju jalan raya.
“Setelah berhasil keluar, bodi mobil baru kelihatan lecet-lecet kena ranting. Padahal pas ditemukan kondisinya mulus. Aneh memang,” kata Lilik menceritakan fenomena aneh bian ajaib, sopir tiga mobil itu, dan 33 penumpang tidak menyadari mobil tersasar ke dalam hutan jati.
Mereka baru sadar saat subuh, ketika ayam berkokok disusul kumandang azan.
Saat evakuasi bus dan dua truk, tutur Lilik, hampir terjadi keributan. Ketika itu, para penumpang marah dan hendak mengamok sopir bus Pahala Kencana.
Mereka mengira sopir tak tahu jalan hingga akhirnya tersesat di tengah hutan.
Namun setelah sopir menjelaskan kejadian mistis yang dialami, para penumpang urung mengeroyoknya.
“Sopir bus memang terlihat syok berat. Hingga ia tak mau mengendarai saat bus dievakuasi. Semua penumpang lalu melanjutkan perjalanan dengan bus lain,” katanya.
Banyak yang menilai, kejadian tersebut di luar nalar, apalagi jika melihat bus tersebut saat berada di hutan, dalam kondisi baik, tidak beret atau penyok bodi padahal tidak ada jalan akses ke atas yang bisa dilewati kendaraan besar.
Anggota polsek Todanan,Blora, Jawa Tengah, Briptu Suwignyo mengaku keheranan ketika dikonfirmasi. Pasalnya badan bus dan truk pasti akan lecet terkena ranting pohon jika memang sengaja masuk jalan setapak di hutan. Tapi nyatanya kondisi keduanya mulus-mulus saja.
“Ranting pohon pasti akan menjepit bus yang besar. Untuk mengeluarkan bus dan truk tersebut, kami dan warga harus membabat ranting dan menguruk jalan karena lewat persawahan,” tutur Briptu Suwignyo.
Di kalangan karyawan PO Pahala Kencana, kejadian ini juga menjadi buah bibir. Tak cuma di kalangan awak bus di lapangan tapi juga di kalangan karyawan bagian administrasi. “Kok bisa ya, ternyata ada dua dunia semacam itu,” ungkap seorang karyawan kepada salah satu media yang enggan disebut namanya.
Comments
Post a Comment